Pertamina Siapkan Rp 90,4 Triliun Buat Ngebor Minyak di 2024
Jakarta, Indonesia – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream PT Pertamina (Persero), menyiapkan anggaran sebesar US$ 5,7 miliar atau sekitar Rp 90,4 triliun (asumsi kurs Rp 15.864 per US$) untuk belanja modal (capital expenditure/ capex) atau investasi di kegiatan usaha hulu migas pada 2024 ini.
Direktur Utama PHE Chalid Said Salim mengungkapkan anggaran biaya investasi tersebut guna menjalankan semua program di hulu migas yang telah direncanakan dan juga untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi pada tahun ini.
“Lebih signifikan dibandingkan 2023. Kalau capex 2024 itu US$ 5,7 miliar untuk meng-cover semua program-program kerja yang tadi dijelaskan,” ungkapnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (27/3/2024).
Chalid menyebut, sebagian dari anggaran investasi tersebut, yakni sekitar US$ 1,3 miliar atau Rp 20,6 triliun akan digunakan untuk keperluan merger dan akuisisi.
“Jadi sekitar US$ 1,3 miliar untuk M & A (merger and acquisition), lainnya untuk operasi di domestik dan luar negeri. Dari US$ 5,7 miliar, nah US$ 1,3 miliar untuk M & A,” bebernya.
Perlu diketahui, pada 2024 ini perusahaan menargetkan produksi minyak dan gas bumi dari lapangan minyak di dalam negeri naik menjadi 742 ribu barel setara minyak (boepd) dari 728 ribu boepd pada 2023 lalu.
Dari sisi minyaknya saja, produksi minyak pada 2024 ini ditargetkan naik menjadi 420 ribu barel per hari (bph) dari 415 ribu bph pada 2023 lalu.
“Kita lihat 2022 realisasi (produksi minyak) 415 ribu barrels oil per day. Kalau 2023 realisasi 415 ribu juga, dan 2024 target 420 ribu barrels oil per day,” paparnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (27/3/2024).
Sementara dari sisi penyaluran (lifting) gas, lifting gas pada 2024 ini ditargetkan naik menjadi 1,86 miliar kaki kubik per hari (bcfd) dari 1,8 bcfd pada 2023 lalu.
Lebih lanjut, untuk mendorong tercapainya target produksi minyak domestik pada 2024 ini, Chalid mengatakan pihaknya akan melalukan pemboran sumur yang lebih agresif bila dibandingkan dengan tahun lalu.
“2024 pemboran di 768 sumur, 739 untuk eksploitasi well development dan 29 sumur eksplorasi. Ini menggambarkan eksplorasi cadangan migas baru cukup agresif,” imbuhnya.
Dia menyebut, perusahaan juga menargetkan eksplorasi seismik 3D pada tahun 2024 ini mencapai 2.021 Kilo Meter Persegi (km2) dan eksplorasi seismik 2D sebesar 1.097 km2.
“2024 masif eksplorasi seismik 2.021 km2 untuk 3D dan 1.097 km2 seismik 2D,” tandasnya